Selasa, 27 September 2011

Rekayasa Sistem Jaringan Komputer

Rekayasa Sistem Jaringan Komputer ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Jaringan Komputer.
Ada 3 bagian yang di jelaskan dalam tulisan ini, Yaitu : Perlunya Rekayasa Sistem Jaringan Komputer , Rekayasa Sistem Jaringan Komputer ,  dan Tahapan Metode Rekayasa Sistem Jaringan Komputer.

1.      PERLUNYA REKAYASA SISTEM JARINGAN KOMPUTER
Sistem Jaringan Komputer merupakan urat nadi yang mengalirkan informasi ke berbagai entitas dan end user yang terkait. Bila aliran ini tersendat, tersumbat, atau terganggu maka dipastikan sistem ini akan “sakit” sehingga tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Untuk itu diperlukan tahapan-tahapan rekayasa yang sistemik dan sistematik mulai dari perencanaan, analisis, perancangan, pembangunan, penerapan, evaluasi, pemeliharaan, dan pengembangan yang bersifat strategis.

2.      REKAYASA SISTEM JARINGAN KOMPUTER
Paradigma Rekayasa Sistem Jaringan Komputer (RSJK) didasarkan pada realitas jaringan komputer sebagai suatu sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, perangkat akal, metodologi, teknologi, dan lingkungan.
a. Perangkat Keras
·         Perangkat input-output : komputer, monitor, kamera, sensor, reader, speaker, handphone, facsimile, satelit, dsb.
·         Perangkat transmisi : kabel, repeater, hub, switch, bridge, router, gateway, modem, multiplexer, dsb.
b. Perangkat Lunak
·         Sistem Operasi Jaringan : Novel Netware, Windows NT, Windows 2000, Windows XP, Unix, Linux, dsb.
·         Perangkat Aplikasi : manajemen, keamanan, pemeliharaan, dsb.
c. Perangkat Akal
·         Ahli Rekayasa (Network Engineer) : merekayasa sistem jaringan.
·         Ahli Instalasi Fisik : membangun instalasi fisik jaringan.
·         Ahli Instalasi Perangkat Lunak : menginstalasi sistem operasi dan aplikasi.
·         Administrasi Jaringan : mengoperasikan dan mengontrol jaringan.
·         Operator Jaringan : mengoperasikan fungsi-fungsi input-output data /  informasi.
·         Teknisi : memelihara dan memperbaiki perangkat keras jaringan.


d. Metodologi
Berbagai metode perencanaan, analisis, perancangan, pembangunan, penerapan, evaluasi, pemeliharaan, dan pengembangan jaringan komputer.
e. Lingkungan
Infrastruktur global, perkembangan teknologi, sumberdaya lokal, kebutuhan pengguna, etos kerja.
f. Teknologi
  • Protokol : merupakan prosedur dan aturan yang mengatur operasi dari peralatan komdat guna membuat dan mengatur hub. antarproses, menyalurkan informasi dengan keandalan yang tinggi, dan mengelola sumberdaya secara efisien.
  • Standar : protokol yang ditetapkan sebagai acuan formal oleh berbagai organisasi seperti EIA, CCITT, ISO, ANSI, dan IEEE.
  • Arsitektur : merupakan susunan lapisan-lapisan komunikasi dalam protokol.
  • Topologi : menggambarkan pola hubungan antarsimpul dalam suatu jaringan yang berhubungan dengan metode akses dan media transmisi.
  • Tunneling : merupakan upaya penanganan khusus dalam pengiriman informasi antarhost dengan karakteristik yang sama melalui berbagai jaringan dengan karakteristik yang berbeda-beda [TANE96].
  • Sistem Keamanan : suatu sistem yang bertujuan untuk melindungi data selama transmisi dilakukan, untuk menjamin keaslian data yang ditransmisikan, dan memelihara kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data.

3. TAHAPAN METODE REKAYASA SISTEM JARINGAN KOMPUTER
Konsep sistemik, sistematik, dan strategis menjadikan RSJK tidak tepat bila menggunakan piecemeal methods atau pun top down / bottom up methods yang tidak berorientasi sistem dan tidak strategis dalam menghadapi perkembangan dan persaingan. Hingga tahap perancangan, rekayasa harus bersifat holistik, sedangkan tahap pembangunan dst. Dapat dilakukan secara bertahap. Jaringan komputer merupakan suatu sistem, dengan demikian metode rekayasanya menggunakan pendekatan sistem. Pendekatan sistem tidak berpijak pada pengumpulan data (induktif), namun bertitik tolak pada tujuan yang hendak dicapai. Data yang dikumpulkan dipergunakan sebagai penunjang seluruh proses sejak awal hingga diperolehnya spesifikasi sistem. Tahapan rekayasa meliputi perencanaan, analisis, perancangan, pembangunan, penerapan, evaluasi, pemeliharaan, dan pengembangan jaringan komputer.



  1. Perencanaan
Tahap awal ini berkaitan dengan visi, misi, tujuan, dan kebijakan organisasi sehingga muncul rencana RSJK. Terdapat beberapa orientasi.
  • Organisasi: berkaitan dengan citra organisasi, etos kerja, kinerja, dan kontrol organisasi.
  • Ekonomis : berkaitan dengan efisiensi, produktivitas, dan penghematan.
  • Teknis : berkaitan dengan keamanan data, integritas, kinerja, kemudahan, dan fleksibilitas.
Hasil dari tahapan ini adalah Term of Reference (TOR) yang bersifat sistemik, sistematik, dan strategik yang menjadi acuan kerja selanjutnya.
  1. Analisis
Tahapan ini merupakan langkah pemahaman sistem yang ada, identifikasi masalah, identifikasi kebutuhan, dan analisis yang berkaitan dengan pergerakan data dan informasi melalui survey dan studi kelayakan.
·         Studi Literatur.
Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan perekayasaan sistem jaringan komputer metode lainnya.
·         Site Survey
Kegiatan dalam Site Survey mencakup observasi dan wawancara secara langsung ke lokasi dimana kita akan melaksanakan perancangan jaringan komputer. Hal ini bertujuan untuk memperoleh data yang paling akurat tentang kondisi yang ada saat ini. Dalam proses Site Survey, dilakukan pendokumentasian hal-hal penting yang berkaitan dengan proses analisa sistem, seperti: jumlah pengguna,  aplikasi yang dibutuhkan nantinya,  pengguna dan peralatan yang dibagi pakai, kebutuhan bandwidth, tingkat keamanan jaringan, seberapa penting jaringan dibutuhkan, koneksi wireless.
Dalam  Site   Survey  ini   juga   akan   didokumentasikan pula  tentang   topologi jaringan yang sudah ada di tempat yang menjadi objek kita tersebut, baik   topologi   fisik   maupun   logis.   Informasi   yang   perlu   dicatat   dalam pendokumentasian topologi fisik yaitu:
1.    Lokasi fisik dari peralatan seperti router, switch, dan host;
2.    Bagaimana peralatan tersebut saling terkoneksi
3.    Jalur dan panjang kabel / media transmisi lainnya;
4.    Konfigurasi hardware seperti host dan server.
Informasi yang perlu dicatat dalam pendokumentasian topologi logis yaitu :
1.      Letak dan ukuran dari broadcast dan collision domain;
2.      Skema untuk IP (Internet Protocol) addressing;
3.      Skema penamaan;
4.      Konfigurasi sharing;
5.      Permission (Hak akses).

  • Pemahaman sistem (existing system):
o   Karakteristik data : volume (char, record, page, file, frame) , jenis (teks, grafis, audio, video). Misal data mahasiswa sejumlah 10.000 orang, jenis teks, ukuran record 1 kB. Vol total = 10.000 * 1 = 10.000 kB. Data grafis SVGA 1024 * 1024 pixel @ 24 bit. Vol total = 25.165.824 bit per frame.
o   Mekanisme : transaksi, traffic, jalur kritis, puncak traffic. Misal transaksi perhari melayani 500 mahasiswa masing-masing 50 jenis dokumen / file @ 1 kB. Vol transaksi = 500 * 50 * 1 kB = 25.000 kB/hr = 204.800.000 bit/hr. Traffic dari bag pendaftaran, progdi, dan BAK misalnya sama. Jalur kritis terjadi pada jalur BAK ke pusat pengolah data. Puncak traffic terjadi pada pukul 09.00 –11.00. Vol transaksi = 204.800.000 bit * 3 bag/2 jam = 85.300 bps.
ü  perangkat pengolah data : spesifikasi, letak, jumlah, jalur komunikasi.
ü  tataruang / bangunan. : denah, jarak, kondisi.
  • Identifikasi masalah : kinerja, efisiensi, produktivitas, distribusi, fleksibilitas, integritas, keamanan, dsb.
  • Identifikasi Kebutuhan : kinerja, efisiensi, produktivitas, distribusi, fleksibilitas, integritas, keamanan, dsb. Misal yang berkaitan dengan kinerja (transfer rate, laju data atau baud rate) dari contoh sblmnya sistem jaringan komputer diharapkan mampu memberikan pelayanan ke 1000 mahasiswa / hr, maka dibutuhkan transfer rate = 85.300 bps * 2 = 170.600 bps = 166,6 kbps. Tayangan video 40 frame/s. Vol transaksi = 40 * 25.165.824 bit = 1006632960 bit/s = 960 Mbps.
Dengan populernya multimedia, maka jenis data baik yang berasal dari basis data maupun perangkat aplikasi jaringan banyak bersifat grafis / voice.
  • Analisis
o    Analisis kelemahan sistem
o    Analisis distribusi tugas dan tanggung jawab
o    Analisis pengukuran pekerjaan
o    Analisis keandalan
o    Analisis dokumen
o    Analisis laporan
o    Analisis teknologi
o    Analisis kebutuhan
  1. Perancangan / Selection  and Design
yaitu  memilah dan memilih perangkat yang akan digunakan untuk  rekayasa sistem setelah dilakukan analisa.  Dalam  tahap   ini   juga   dilakukan pendesainan   sistem jaringan dengan membuat prototype. Langkah-langkah yang dijalankan diantaranya :
    • Pemilihan perangkat  – perangkat  yang akan digunakan dalam jaringan tersebut;
    • Pembuatan desain jaringan yang lebih mutakhir meliputi topologi fisik dan topologi logis;
    • Mengidentifikasi kelemahan desain sejak dini;
Pembuatan   dan   pengujian  prototype, menggunakan Packet Tracert untuk pembuatan prototype  topologi fisik dan topologi logis, menggunakan Virtual Box untuk pembuatan prototype file server
Hal-hal yang berkaitan dengan tahap perancangan adalah : Karakteristik dan mekanisme pergerakan data / informasi. Contoh :
Terminal
Jumlah
Jarak ke
Data yg.diolah
Jenis Data
Vol.Puncak Keterangan
Transaksi
Terminal
Pusat Data


bps/hr
Pendaftaran
2 buah
25 m
Data pribadi mhs, Kartu Mahasiswa
Teks Teks&Grafis
85.300
Progdi
2 buah
25 m
Data pribadi mhs,
Teks
85.300
BAK
2 buah
10 m
Jadual, Nilai, KRS, KHS, Mhs.
Teks Teks
85.300
Keuangan
1 buah
5 m
SPP, Gaji, Lap. Mingguan, Bulanan
Teks Teks
255.000       Jalur kritis
Bag.Kepeg.
1 buah
15 m
Data pribadi peg, Pangkat / Jabatan
Teks Teks
42.650




Bit over head
Kebutuhan transfer rate tersebut di atas belum termasuk bit-bit overhead yang diperlukan dalam pengemasan data. Misalnya untuk token bus terdapat over head 20 bytes, token ring 21 bytes, LLC 26 bytes, Ethernet 26 bytes per frame termasuk header MAC di bawahnya. Oleh sebab itu pemilihan topologi / protokol dan perhitungan volume data real merupakan tahapan yang bersiklus.
Bila digunakan jaringan ethernet dengan topologi hub (payload maks.1492 bytes) dengan volume data 25.000 kB/ 2 jam diperlukan frame sejumlah = 25.000 * 1024 / 1492 = 17.159 buah. Bila menggunakan asinkron diperlukan tambahan 1 start bit dan 2 stop bit per karakter. Sehingga volume total = 25.000 + 25.000 * 3/8 + (17.159 * 26) = 480.509 bytes / 2 jam = 5.339 bps .
Waktu untuk reservasi, pergiliran, dan perulangan
Hal lain yang perlu dipertimbangkan selain bit overhead adalah waktu yang dipergunakan untuk reservasi, pergiliran, dan terjadinya tabrakan. Dalam CSMA/CD dimungkinkan terjadinya tabrakan 16 kali yang berarti memakan waktu untuk perulangan upaya penggunaan jalur.
Waktu untuk propagasi sinyal
panjang frame, dan kerusakan frame sehingga memerlukan perulangan, juga menentukan kinerja jaringan.
Metode akses
Menurut Stallings jaringan dengan metode akses ALOHA hanya mampu menggunakan jalur maksimum 18 % saja. Modifikasinya, ALOHA Berjatah Waktu hanya mencapai 37 %. Untuk CSMA/CD dan Token kinerjanya sangat bervariasi tergantung waktu perambatan. Untuk waktu perambatan yang sama dengan waktu transmisi satu frame CSMA/CD memiliki laju penyelesaian 0,22 sedangkan Token = 0,9. Untuk waktu perambatan = 0,1 waktu transmisi satu frame, CSMA/CD memiliki laju penyelesaian 0,75 sedangkan Token = 0,95. [STAL2003].
Protokol / standar
Pemilihan protokol / standar yang akan digunakan didasarkan pada :
• kebutuhan transfer rate,
• kebutuhan pengendalian,
• luas area,
• karakteristik lingkungan,
• ketersediaan dana,
• fleksibilitas, dan
• pemeliharaan.
Pada contoh sebelumnya bila diasumsikan laju penyelesaian rata-rata CSMA/CD = (0,22 + 0,75) / 2 = 0,48 maka bila dipilih standar Ethernet 10BaseT kinerja yang bisa diharapkan adalah sebesar 4,8 Mbps.

  • Pertimbangan pemilihan topologi :
• BUS
Keuntungan         : hemat kabel, penataan kabel sederhana, fleksibel.
Kerugian              : deteksi dan isolasi kesalahan terbatas, kerusakan pada satu titik    melumpuhkan jaringan, kinerja mudah menurun, kerusakan data akibat kolisi mudah terjadi.
• HUB (SWITCH)
Keuntungan         : penataan kabel mudah, fleksibel, kontrol terpusat akan memudahkan deteksi dan isolasi kesalahan, memudahkan pemeliharaan, hub dapat berfungsi sebagai multiplexer.
Kerugian              : boros kabel, kabel perlu penanganan khusus, hub menjadi elemen kritis, bila hub tidak berfungsi switch maka berlaku sebagai jaringan bus dengan kekurangan topologi hub.
• RING
Keuntungan         : hemat kabel, penataan kabel sederhana, dapat melayani lalu-lintas padat.
Kerugian              : peka kesalahan, tidak fleksibel, kerusakan pada satu titik melumpuhkan jaringan.

·         Tataletak perangkat jaringan komputer :
o   kemudahan instalasi
o   kemudahan pemeliharaan
o   kenyamanan penggunaan
o   Interior / eksterior bangunan
o   keamanan
·      Rencana pembiayaan
o   biaya pembangunan
o   biaya pemeliharaan
·      Rencana kerja
o   pengaturan SDM
o   pengaturan waktu
4.      Pembangunan / Implementation, yaitu menerapkan prototype ke dalam lingkungan proyek. Jika ada hal-hal yang terlupa pada tahap sebelumnya, maka harus dikoreksi pada tahap ini. Dalam tahap  ini prototype  yang dibuat  diterapkan pada  lingkungan proyek   jaringan. Pada   tahap   ini   juga   akan  dilakukan  pengujian terhadap   kinerja   jaringan komputer   dan  file   server,   baik   oleh perancang maupun pengguna nantinya.
o   Persiapan SDM dan peralatan
o   Pengelolaan personal
o   Instalasi perangkat keras
o   Instalasi perangkat lunak dan pemrograman
o   Pengujian
5.      Penerapan / Operation,   yaitu   tahap   dimana   jaringan   komputer  yang direkayasa   telah   siap   digunakan   untuk   lingkungan   kerja setempat.  Hendaknya sebelum memasuki   tahapan  ini,   jaringan komputer yang direkayasa diuji cobakan terlebih dahulu.
o    Pelatihan pengguna
o    Konversi
o    Operasi
o    Pengelolaan
6.      Review and Evaluation,  yaitu  tahap dimana  dilakukan proses peninjauan dan evaluasi setelah jaringan komputer dioperasikan. Dalam tahap ini dilakukan perbandingan antara kinerja jaringan sebelum dan sesudah dilakukan  rekayasa.  Bandingkan apakah tujuan yang diinginkan pengguna sudah sesuai dengan proyek rekayasa yang dibuat
o   Ketercapaian tujuan
o   Manfaat
o   Dampak
7.      Pemeliharaan
o    Pelatihan personal
o    Pengelolaan personal
o    Kontrol perangkat keras
o    Kontrol perangkat lunak
o    Perbaikan
8.      Pengembangan
o    Perkembangan kebutuhan organisasi
o    Antisipasi perkembangan organisasi
o    Antisipasi perkembangan teknologi
o    Persaingan


4. CONTOH REKAYASA SISTEM JARINGAN KOMPUTER
"Rekayasa Sistem Jaringan Komputer Nirkabel Hotspot Area pada SD MUHAMMADIYAH 01 PEKALONGAN"
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Kemajuan teknologi  informasi  komputerisasi  disetiap  aspek kebutuhan saat  ini mengharuskan  diciptakannya  infrastruktur  yang  dapat  menggemban fungsionalitas dari teknologi informasi. Internet  saat  ini  telah  menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita. Semua  aspek kehidupan telah  mulai memanfaatkan fasilitas internet, tidak hanya perusahaan yang ingin memasarkan produknya secara global, tetapi juga pemerintahan, organisasi, partai politik, yayasan, lembaga, individu dan bahkan sekolah dasar pun juga perlu menggunakan internet  untuk  mendapatkan kemudahan dalam memberikan layanan dan informasi. Ketika penggunaan komputer merambah dunia pendidikan khususnya di sekolah-sekolah, komputerisasi pelaksanaan pendidikan pun dimulai. Kami adalah team pengembang yang mendapat tugas untuk mengerjakan projek Rekayasa Sistem Jaringan Komputer Nirkabel ( RSJK ) Hotspot Area pada SD Muhammadiyah 01 Pekalongan. Membangun hotspot di area ini adalah sebuah pilihan utama, karena disebabkan oleh beberapa alasan, diantaranya adalah :
a..a. Beberapa tamu yang berkunjung ke sekolah merasa kesulitan untuk terkoneksi ke Internet.
a..b. Beberapa guru dan murid (civitas akademika) membutuhkan tambahan materi belajar dan mengajar yang dapat diunduh dari Internet, sementara laboratorium komputer yang tersedia sangat terbatas dalam hal peralatan dan waktu penggunaannya. Dengan nantinya dibangun hostpot area di tempat ini, maka hal ini akan sangat berguna bagi pembangunan komunitas yang lebih besar. Kenapa ? karena dengan mempunyai jaringan tanpa batas ini, kita dapat mensosialisasikan dan mengakses berbagai hal. Disamping itu di era yang modern ini internet juga merupakan salah satu sarana praktek untuk memperkenalkan siswa dengan dunia teknologi maju dan sebagai media untuk pengajaran. Internet bukan hanya membuka wawasan regional tetapi sudah go international dengan pulsa lokal, biarpun berkomunikasi dengan luar negeri. Disamping sebagai alat media bisa juga memperkenalkan keunggulan sekolah, surat menyurat (email), berbicara dengan orang lain (teleconfrence), saling tukar pikiran (chating) dll, maka sekarang di SD ini harus segera dibangun fasilitas hostpot yang tidak hanya untuk kalangan guru saja tetapi juga untuk kalangan siswa – siswanya maupun masyarakat yang tinggal disekitarnya.

2. TUJUAN
a. Memasang area hotspot
b. pengembangan internet murah di lingkungan sekolah.
c. Mengenalkan teknologi informasi kepada seluruh aspek di lingkungan sekolah
Diharapkan dengan tujuan diatas maka pembangunan dan pengembangan Jaringan Hotspot di lingkungan SD Muhammadiyah 01 Pekalongan dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemajuan di bidang pendidikan, teknologi informasi, wawasan perkembangan dunia luar dan juga turut serta dalam pengembangan SDM.

3. MANFAAT
Adapun manfaat yang diharapkan setelah dibangunnya jaringan hostpot di area SD ini adalah :
a. Untuk mengenalkan teknologi informasi kepada seluruh aspek di lingkungan SD, sehingga dapat menambah skill mereka, dengan cara melakukan training, implementasi, dan edukasi pengetahuan dasar komputer dan jaringan.
b. Untuk memudahkan guru-guru, Staf dan siswa-siswa dalam mencari referensi pelajaran dan atau data lain yang diperlukan.
c. Agar semua murid bisa lebih memperluas IPTEK, dan mudah mengakses internet.
d. Untuk sharing informasi dilingkungan Sekolah, sehingga siswa siswi maupun perangkat dari SD ini lebih care terhadap lingkungan disekitarnya.




LANDASAN TEORI

Wi-Fi
Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.11 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya
Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.

Linksys WAP54G
Linksys WAP54G adalah salah satu produk yang bisa kita pilih, karena perangkat ini cukup handal dalam menangani konektivitas wireless. Sebagai salah satu anak perusahaan Cisco, rupanya Linksys tau benar cara membuat perangkat yang handal namun cukup murah dari segi harga. Jadi sangat cocok digunakan untuk sekolah.


Untuk instalasi dan konfigurasi sangat mudah, karena sudah berbentuk web-based dengan menu-menu yang mudah dipahami. Menyetting IP Address, DHCP, hingga membuat password WPA Security bisa dilakukan dengan mudah. Jangkauan sinyal kuat yang diberikan bisa sampai radius 30-50 meter, diluar itu masih bisa dapat tapi mulai melemah. Walaupun masih bekerja di tingkat 802.11g tapi cukup handal untuk menangani transfer data.

Modem ADSL2+ Router Ethernet TP-Link TD-8840/8840T
TD-8840 adalah sebuah perangkat 2-in-1 yang menggabungkan fungsi kecepatan tinggi DSL modem dan 4-port Ethernet router. Mendukung ADSL2 / 2+ untuk memberikan kinerja yang lebih tinggi (sampai 24Mbps)

Feature
  • Access a high-speed DSL Internet connection
  • Up to 24Mbps downstream speed
  • Supports Annex M, which can double upstream data rates
  • Built-in switch connects four local PCs directly, and daisy-chain out to more hubs and switches as your network grows
  • QoS prioritization based on ToS, DSCP, service type or 802.1p
  • Triple Active Firewalls: SPI, NAT and Packet Filter
  • Supports DHCP, Universal Plug-and-Play (UPnP), and includes a user-friendly Setup Wizard which takes you through configuring your network, step by step
  • Administer and Upgrade the Router Remotely over the Internet
Kabel UTP
Pengertian dan arti definisi Kabel UTP atau kabel unshielded twisted pair adalah kabel yang biasa digunakan untuk membuat jaringan atau network komputer berupa kabel yang didalamnya berisi empat (4) pasang kabel yang yang setiap pasangnya adalah kembar dengan ujung konektor RJ-45.




DENAH LOKASI SD MUHAMMADIYAH 01 PEKALONGAN


KETERANGAN GAMBAR :
1. Hal Depan
2. Parkir Siswa
3. Kelas 1
4. Kelas 2
5. Kelas 3
6. Kelas 4
7. Kelas 5
8. Kelas 6
9. R. Kepsek
10. R Guru
11. Koperasi Siswa
12. Loket Pembayaran SPP
13. Lapangan / Halaman Dalam
14. Mushola
15. WC Siswa
16. WC Guru
17. Kantin
18. Lab Komputer
19. Ruang Guru & Perpustakaan
20. Ruang Olahraga 

PERALATAN YANG DIBUTUHKAN :

1. Access point  Linksys WAP54G
2. Kabel UTP Balden 24m
3. Modem ADSL2+ Router Ethernet TP-Link TD-8840/8840T  

CARA KERJA : 
Access point 2 berada di dekat Ruang Kepala Sekolah, ruang tamu, Ruang guru, dan Loket Pembayaran. Modem ADSL yang terkonekkan SPEEDY di bagi ke dua Access Point , access point 1 berada di dekat perpustakaan, ruang guru, dan lab. Komputer. Modem speedy sebenarnya sudah memiliki router sehingga cukup menggunakan Access Point saja sebenarnya sudah bisa. Prinsip kerja sebenarnya sangat simple HUB dan AP adalah sebagai penghubung antar client dan client dengan modem. Karena modem speedy sudah memiliki fungsi router maka semua koneksi yang masuk ke modem bisa langsung di manage oleh router.  Saat client memberi perintah contoh http://google.com, perintah ini akan dikirimkan ke modem melalui HUB (untuk jaringan kabel) atau AP (untuk jaringan wirelessnya). Lalu perintah ini diteruskan oleh modem ke server internet speedy maka kita bisa mengakses internet. Dibutuhkan router adalah untuk mengatur semua request dari client misal client A mengirimkan perintah X dan Client B mengirimkan perintah Y router akan meneruskan perntah X dan Y ke server lalu mengembalikan perintah X ke client A dan perintah X ke Client B. Kira-kira gambaran dasarnya seperti itu. jadi modem dan AP/Wifi Router dikoneksikan ke HUB/Swicthnya. Kemudian setelah dihubungkan saat modem nyala PC dan AP otomatis akan saling terkoneksi menggunakan DHCP yang memberikan IP otomatis untuk semua Clientnya. Setting AP agar mejadi bridge jadi AP/router hanya menghubungkan saja ke Modem dan IP diatur oleh modem. 29. semua client sudah bisa terkoneksi internet tanpa perlu mengatur IP masing-masing client cukup set ke automatic karena semua IP diatur oleh modem secara dynamic:



 PERKIRAAN DANA YANG DIBUTUHKAN :

NO
NAMA BARANG
@ HARGA
JUMLAH
1.
Access Point Linksys WAP54G 2 buah
Rp 568000
Rp 1136000
2.
Kabel UTP Balden 24 m
Rp 3000
Rp 72000
3.
Modem ADSL + Router Ethernet TP-Link TD-8840/ T

Rp 178000
4.
Biaya kerja

Rp 200000
TOTAL BIAYA
Rp 1586000





 DAFTAR PUSTAKA   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar